Sensor
Contoh Aplikasi Sensor LDR
Contoh Aplikasi LDR sebagai sensor cahaya diantaranya:
Rangkaian alarm, indikator, counter
(penghitung), fungsi potensiometer.
Contoh Aplikasi Sensor Tekanan
Pemantau cuaca, pesawat terbang, dan pengukur tekanan
ban
· Contoh Aplikasi Sensor Suara (MIC KONDENSER)
Contoh pengaplikasian sensor ini adalah yang bekerja
pada system robot. Aplikasi mikrofon adalah pada system audio, sebagai sensor
suara dan pada system telekomunikasi telepon seluler.
· Contoh Aplikasi Passive Infared Sensor (PIR)
Contoh penerapan Sensor ini dalam kehidupan
sehari-hari dapat dilihat di Mal-Mal besar. Disana mungkin terdapat Pintu yang
akan terbuka dengan otomatis ketika ada manusia hendak melintasi pintu tersebut.
Kemungkinan besar pintu itu adalah mengaplikasikan Sensor ini.
· Contoh Aplikasi Sensor warna TCS230
contoh aplikasinya adalah alat pendeteksi warna yang
diantaranya dapat digunakan untuk mendeteksi warna cat pada mobil.
· Contoh Aplikasi Sensor Kecepatan (RPM)
Buat program untuk pengukuran kecepatan putaran motor.
· Contoh Aplikasi Sensor Rotary encoder
Salah satu contoh aplikasinya yaitu untuk menentukan
posisi robot.
· Contoh Aplikasi Limit Switch
Pengendali Lampu Pijar menggunakan Limit Switch
· Contoh Aplikasi Load Cell
Aplikasi sensor loadcell pada timbangan paket pos
digital, aplikasi untuk Timbangan, Weigher, Weighing, Weighing System, Scale,
dan Weigh.
· Contoh Aplikasi Sensor Proximity
Robot cerdas, proximity switch
Transduser
·
Aplikasi
Transduser dalam Alat Elektronik
Pada
pengaplikasian transduser , alat ini dapat diaplikasikan pada bidang kesehatan
dimana bahwa Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh
yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada
pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk
menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang
diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi
kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang
elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam
bentuk gambar.
·
Transduser
sebagai pengukur amplitudo kecepatan getaran
Untuk
mengukur suatu getaran mesin dibutuhkan suatu tranduser getaran yang berfungsi
untuk mengolah sinyal getaran menjadi sinyal lain, dalam hal ini sinyal
listrik.. Tranduser getaran yang umum digunakan adalah velocity pickups,
accelerometer dan non-contact pickups. Masing¬masing tranduser tersebut
mempunyai keuntungan dan kerugian dalam aplikasinya. Tidak ada satupun
tranduser yang dapat memberikan semua kebutuhan pengukuran yang diperlukan,
sehingga kita harus memilih tranduser yang paling cocok untuk pekerjaan yang
akan kita lakukan.
Prinsip
kerja dari tranduser ini berdasarkan hukum fisika bahwa ” apabila suatu
konduktor digerakkan melalui suatu medan magnet, atau jika.suatu medan magnet
digerakkan melalui suatu konduktor, maka akan timbul suatu tegangan induksi
pada konduktor tersebut. Apabila transducer ini ditempatkan pada bagian mesin
yang bergetar, maka tranduser inipun akan ikut bergetar, sehingga kumparan yang
ada di dalamnya akan bergerak relatif terhadap medan magnet akan menghasilkan
tegangan listrik pada ujung kawat kumparannya. Sinyal listrik yang dihasilkan
sebanding. dengan kecepatan getaran mesin tersebut. Dengan mengolah/ mengukur
dan menganalisa sinyal listrik dari tranduser, maka getaran mesin dapat diukur.
·
Transducer
Tekanan Relatif pada VSD untuk Motor Pompa
Pengaturan
tekanan pada tangki air yang bersirkulasi secara terus-menerus dapat dilakukan
dengan pengaturan pipa buang . Motor pada pompa dioperasikan secara penuh
sesuai dengan kapasitasnya sementara tekanan air pada tangki dapat diatur
dengan membuang sebagian air yang akan masuk ke tangki sirkulasi. Hal ini
berakibat adanya air yang dibuang secara sengaja untuk menjaga tekanan air yang
kita inginkan. Dalam perspektif penggunaan motor pompa sebagai sumber tenaga
yang melakukan proses sirkulasi tersebut, maka pembuangan air kembali ke bak
utama merupakan suatu pemborosan listrik.
Hal
diatas dapat diatasi dengan penggunaan sensor tekanan aktif pada tangki
sirkulasi. Yaitu sensor tekanan yang akan mengirimkan statusnya ke tenaga
penggerak utama (yang dalam hal ini adalah motor pompa) sehingga motor pompa
hanya bekerja sesuai dengan kebutuhan. Ketika tekanan dalam tangki sirkulasi
melebihi batas nilai yang diinginkan, maka motor pompa dapat bekerja pada
kecepatan dan atau tegangan yang lebih kecil dan sebaliknya ketika tekanan
dalam tangki sirkulasi lebih kecil dari nilai yang diinginkan, maka motor harus
dioperasikan dengan kecepatan dan atau tegangan yang lebih besar. Dengan
pengaturan motor ini, penggunaan listrik akan jauh lebih hemat karena motor
hanya dioperasikan sesuai kebutuhannya saja.
Sensor/transducer
tekanan pada umumnya menggunakan strain gauge sebagai sensornya. Strain gauge
dapat mengubah sinyal tekanan menjadi sinyal listrik. Pada kenyataannya,
perubahan tekanan ini akan membuat strain gauge memberikan nilai resistansi
yang berbeda ketika terjadi perubahan luas penampangnya. Selanjutnya, hambatan
yang berubah-ubah ini dapat kita konversikan menjadi bentuk tegangan atau arus
yang berubah-ubah dengan menggunakan tambahan rangkaian.
·
Transduser
Ultrasonik dan Sensor Pyroelectric Sebagai Alat Bantu Pendeteksi Objek Untuk
Penderita Tunanetra
Penderita
tunanetra yang menggunakan bantuan tongkat atau anjing untuk mobilitasnya tidak
dapat mendeteksi objek yang sejajar dengan kepalanya, serta tidak dapat mengetahui
posisi orang lain di sekitarnya. Alat bantu tunanetra ini menggunakan
transduser ultrasonik untuk mendeteksi objek yang ada di hadapan pengguna,
sensor pyroelectric untuk mendeteksi keberadaan orang lain, dan mikrokontroler
sebagai pengendali sistem. Pengguna alat ini dapat mengetahui objek yang ada di
hadapannya dari bunyi yang dihasilkan oleh earphone, sedangkan keberadaan
manusia dapat diketahui melalui getaran yang dihasilkan oleh motor DC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar