Pengertian Transducer
(Transduser)
Transducer (Transduser) adalah suatu alat yang dapat mengubah suatu
bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Bentuk-bentuk energi tersebut
diantaranya seperti Energi Listrik, Energi Mekanikal, Energi Elektromagnetik, Energi
Cahaya, Energi Kimia, Energi Akustik (bunyi) dan Energi Panas. Pada umumnya,
semua alat yang dapat mengubah atau mengkonversi suatu energi ke energi lainnya
dapat disebut sebagai Transduser (Transducer). Bagian masukan dari transduser disebut “sensor”,
karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik tertentu dan
mengubahnya menjadi bentuk energi yang lain.
1. Karakteristik Transduser
Karakteristik
transduser dibagi menjadi tiga :
A. Karakteristik Statis.
Karakteristik statis adalah
hubungan dalam keadaan steady – state antara besaran fisik input dan output
elektrik. Karakteristik statis terdiri dari :
1. Accuracy, adalah perbedaan antara true output dan actual output.
2. Resolusi, adalah perubahan input yang paling kecil yang masih bisa
dideteksi oleh transduser.
3. Repeatability, adalah kemampuan transduser untuk menghasilkan output
yang sama pada pengukuran yang sama berulang kali.
4. Hysteresis,
adalah perbedaan antara kalibrasi dengan cara naik dengan kalibrasi dengan cara
turun.
5. Linearity,
adalah linieritas output dari transduser.
6. Conformance,
adalah perbedaan antara kurva hasil kalibrasi dengan suatu kurva linier.
7. Sensitivity, adalah
perbandingan perubahan output dengan nilai perubahan dari pengukuran.
B. Karakteristik Dinamis.
Karakteristik dinamis adalah
seberapa cepat suatu output berubah ketika mendapat perubahan pada input.
Karakteristik dinamis terdiri dari :
- Rise time, adalah waktu yang dibutuhkan agar dapat mencapai 10 % hingga 90 % dari respon seluruhnya.
- Time constant, adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 63.2% dari harga maksimum.
- Dead time, adalah perbedaan waktu antara input dan output.
- Settling time, adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kurang lebih 2% dari nilai steady state.
C. Karakteristik lingkungan
Karakteristik lingkungan
adalah performa dari suatu transduser, baik ketika beroperasi maupun tidak,
terhadap kondisi external. Misalnya suhu, tekanan, getaran, kecepatan, dan lain
lain
2. Jenis-jenis Transduser
Menurut Fungsinya, Transduser terbagi menjadi 2 jenis yaitu
Transduser Input dan Transder Output. Hampir semua perangkat Elektronika
terdapat kedua jenis Transduser tersebut. Berikut ini adalah Blok Diagram
sederhana dari Transduser Input ke Transduser Output.
§ Transduser Input (Input Transducer)
Transduser Input merupakan Transduser yang dapat mengubah energi fisik
(physical energy) menjadi sinyal listrik ataupun Resistansi (yang kemudian juga
dikonversikan ke tegangan atau sinyal listrik). Energi fisik tersebut dapat
berbentuk Cahaya, Tekanan, Suhu maupun gelombang suara. Seperti contohnya
Mikropon (Microphone), Mikropon dapat mengubah gelombang suara menjadi sinyal
listrik yang dapat dihantarkan melalui kabel listrik. Transduser Input sering
disebut juga dengan Sensor.
Berikut ini beberapa Komponen Elektronika ataupun perangkat Elektronika
yang digolongkan sebagai Transduser Input.
– LDR (Light Dependent Resistor) mengubah Cahaya menjadi Resistansi
(Hambatan)
– Thermistor (NTC/PTC) mengubah suhu menjadi Resistansi (Hambatan)
– Variable Resistor (Potensiometer) mengubah posisi menjadi Resistansi (Hambatan)
– Mikropon (Microphone) mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik
– Thermistor (NTC/PTC) mengubah suhu menjadi Resistansi (Hambatan)
– Variable Resistor (Potensiometer) mengubah posisi menjadi Resistansi (Hambatan)
– Mikropon (Microphone) mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik
§ Transduser Output (Output Transducer)
Transduser Output merupakan Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik
menjadi bentuk energi fisik (Physical Energy). Seperti contohnya Loudspeaker,
Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara yang dapat di dengar oleh
manusia. Transduser Output sering disebut juga dengan istilah Actuator.
Beberapa Komponen Elektronika atau Perangkat Elektronika yang digolongkan
sebagai Transduser Output diantaranya adalah sebagai berikut :
– LED (Light Emitting Diode) mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
– Lampu mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
– Motor mengubah listrik menjadi Gerakan (motion)
– Heater mengubah listrik menjadi Panas
– Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara
– Lampu mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
– Motor mengubah listrik menjadi Gerakan (motion)
– Heater mengubah listrik menjadi Panas
– Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara
§ Penggabungan Transduser Input dan Output
Banyak Perangkat Elektronika yang kita pergunakan saat ini adalah gabungan
dari Transduser Input dan Transduser Output. Dalam Perangkat Elektronika yang
dimaksud ini terdiri dari Sensor (Transduser Input) dan Actuator (Transduser
Output) yang mengubah suatu bentuk Energi menjadi bentuk energi lainnya dan
kemudian mengubahnya lagi menjadi bentuk energi yang lain. Seperti contohnya
Pengukur Suhu Badan (Termometer) yang mengkonversikan atau mengubah suhu badan
kita menjadi sinyal listrik (Transduser input = Sensor Suhu) kemudian diproses
oleh Rangkaian Elektronika tertentu menjadi Angka atau Display yang dapat
dibaca oleh kita (Transduser Output = Display).
3. Klasifikasi Transduser (William D.C, 1993)
1. Self
generating transduser (transduser pembangkit sendiri)
Self generating transduser adalah transduser yang hanya memerlukan satu
sumber energi. Contoh: piezo electric, termocouple, photovoltatic, termistor,
dsb. Ciri transduser ini adalah dihasilkannya suatu energi listrik dari
transduser secara langsung. Dalam hal ini transduser berperan sebagai sumber
tegangan.
2. External
power transduser (transduser daya dari luar)
External power transduser adalah transduser yang memerlukan sejumlah energi dari luar untuk menghasilkan suatu
keluaran. Contoh: RTD (resistance
thermal detector), Starin gauge, LVDT (linier variable differential transformer), Potensiometer, NTC, dsb.
Tabel berikut menyajikan prinsip kerja serta pemakaian transduser
berdasarkan sifat kelistrikannya.
4.
Pemilihan
Transduser
Pemilihan
suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan lingkungan di
sekitar pemakaian. Untuk itu dalam memilih transduser perlu diperhatikan
beberapa hal di bawah ini:
- Kekuatan, maksudnya ketahanan atau proteksi pada beban lebih.
- Linieritas, yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran yang linier.
- Stabilitas tinggi, yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan.
- Tanggapan dinamik yang baik, yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan bentuk dan besar yang sama.
- Repeatability : yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama, dalam kondisi lingkungan yang sama.
- Harga. Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser sebelumnya, tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala serius, sehingga perlu juga dipertimbangkan.
Sumber
- the power of knowledge: Transduser (http://wwwthepowerofknowledge.blogspot.com/2012/02/transduser.html
- Pengertian Dan Jenis Transduser (http://www.elektronika-dasar.web.id)
- Pengertian Transducer dan Jenis-jenis Transducer (http://teknikelektronika.com/pengertian-transducer-jenis-jenis-transduser/)
- Macam Macam Transduser | maglevworl (https://maglevworld.wordpress.com/2012/04/11/macam-macam-transduser/)
- Jenis Sensor Dan Transduser (http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/jenis-sensor-dan-transduser/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar